Selasa, 28 April 2020

APA SAJA MASALAH POKOK PENDIDIKAN DI INDONESIA

Masalah Pokok Pendidikan
 

 https://www.youtube.com/watch?v=KEkT5WMtz4k
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan dari kehidupan social budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan sistem, pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa. Jika tidak sinkron dengan pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem dengan sistem social budaya sebagai suprasikstem tersebut dimana system pendidikan menjadi bagiannya,menciptakan kondisi yang sedemikian rupa. Sehingga permasalahan intern system pendidikan itu menjadi sangat kompleks.

Artinya, suatu permasalahan intern dalam system pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah diluar system pendidikan itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya.

Pada dasarnya ada dua masalah pokok yanmg dihadapi oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini yaitu:
1.      Bagaimana semua warga negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.

2.      Bagaimana pendidikan dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat.
                





       Apa saja  Faktor Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Masalah Pendidikan  ?



Ada beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan masalah pendidikan antara lain :

1. Perkembangan Iptek dan Seni
a. Perkembangan Iptek
Terdapat hubungan yang eras antara pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek itu, misalnya sering suatu teknologi baru yang digunakan  dalam suatu proses produksi menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan bahan-bahan baru, sistem pelayanan baru, sampai berkembangnya gaya hidup baru, kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan , otomatis juga sarana penunjangnya seperti sarana laboratorium dan ketenangan. Semua tersebut tentu membawa masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit memakan biaya.

b.      Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual ataupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi kebutuhan hidup manusia. Malalui kesenian manusia dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan pengembangan.



Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas maka sudah seharusnya jika dunia seni dikembangkan melalui sistem pendidikan secara terstruktur  dan terprogram. Pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana pendidikan. Disinilah timbulnya masalah pendidikan kesenian yang mempunyai fungsi begitu penting tetapi di sekolah –sekolah saat ini menduduki kelas dua. Pendidikan kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain terpenuhi pelayanannya. Itulah sebabnya mengapa kesenian tidak termasuk ebtanas, disamping juga sulit menyediakan  tenaga pendidiknya. Lagi pula sarana penunjang umumnya tidak tersedia secara memadai karena mahal.



2. Laju Pertumbuhan Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2 hal, yaitu:
a.. gambar pertumbuhan penduduk
                   Menurut Emil Salim (Conny R. Semiawan, 1991: 18) Gambaran pertambahan penduduk adalah sebagai berikut:
Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan terjadi pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan berhasil. Sebabnya karena tingkat kematian menurun labih cepat yaitu sebesar  4.5 % dari turunnya tinggi kelahiran, yaitu sebesar 3,5 %. Hal tersebut juga mengakibatkan berubahnya susunan umur  penduduk.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka penyedian prasarana dan sarana pendidikan serta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus ditambah. Dan ini berarti beban pembangunan nasional menjadi bertambah. Dan juga terjadi pergeseran permintaan akan fasilitas pendidikan, yaitu untuk sekolah lanjutan cenderung lebih meningkat dibanding dengan permintaan akan fasilitas sekolah dasar. Sebagai akibat lanjutan, permintaan untuk lanjut ke perguruan tinggi juga meningkat, khusus untuk penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu disediakan pendidikan nonformal.



b. Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air  tidak merata. Ada daerah yang padat penduduk, terutama dikota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu didaerah pedalaman khususnya didaerah terpencil yang berlokasi dipegunungan dan pulau-pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan dalam hal penyediaan dan penempatan guru.
Disamping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan pola yang statik (di kota padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang terus menerus terjadi. Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan labil yang lebih menyulitkan perencanaan penyediaan sarana pendidikan. Pola yang labil ini juga merusak pola pasaran kerja yang seharunya menjadi acuan dalam pengadaan acuan dalam pengadaan tenaga kerja.

3.  Aspirasi Masyarakat
Dalam beberapa tahun terakhir, aspirasi masyarakat dalam banyak hal meningkat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan , kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Pendidikan dianggap memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan peningkatan hidup sosial seseorang.
Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar nantinya anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya sendiri. Apa akibat yang timbul dari perubahan sosial tersebut? Gejala yang timbul ialah membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-kota, di samping pendidikan formal mulia bermunculan beraneka ragam penidikan nonformal.          
4.      Keterbelakang Budaya dan Sarana Kehidupan
Keterbelakang budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh sekelompok masyarkat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya, kebudayaanya dipadang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu penilaian dari masyarakat luar itu dianggap subjektif.
 Semestinya masyarakat luar bukan harus menilainya hanya melihat bagaimana kesesuaian kebudayaan tersebut dengan tuntutan zaman.  Dan bukankah pendidikan mempunyai misi sebagai transformasi budaya (dalam hal ini adalah kebudayaan nasional). Sebab sebagai system pendidikan yang tangguh adalah yang bertumpu pada intinya sehingga tidak pernah ketinggalan zaman. Jika system pendidikan dapat menggapai masyarakat terbelakang kebudayaannya berarti melibatkan mereka untuk berperan serta dalam pembangunan.




C.  Permasalahan Aktual Pendidikan dan Penaggulangannya
Adapun beberapa masalah aktual pendidikan dan penaggulangannya, yaitu :

1. Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia
Pendidikan selalu menghadapi masalah, karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang dapat dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan –kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk ditanggulangi. Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan dikemukakan meliputi masalah-masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.
Dahulu sebuah sekolah sudah dapat beroperasi jika ada murid , guru,dan ruangan tempat belajar dengan beberapa sarana seperlunya. Guru merupakan satu-satunya sumber , ia menjadi pusat tempat bertanya. Tugas guru memberikan ilmu pengetahuan kepada murid. Cara demikian dipandang sudah memadai karena ilmu pengetahuan guru dalam berkembang dan cakupannya masih terbatas.
Guru mendudukan dirinya hanya sebagai bagian dari sumber belajar. Beraneka ragam sumber belajar yang hanya justru dapat ditemukan diluar diri guru seperti perpustakaan, taman bacaan, museum, toko buku, berbagai  media massa, lembaga-lembaga sosial, orang-orang pintar, kebun binatang, alam dan lingkungan sekitar, dan lain-lain. Sebagaimana Comenius pernah mengingatkan bahwa alam ini adalah buku besar yang sangat lengkap isinya.
2.      Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun
Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun mempunyai landasan yang kuat. UU RI Nomor 2 Tahun 1989 Pasa; 6 menyatakan tentang hak warga negara untuk mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat pendidikan dasar, dan Pasal 13 menyatakan tujuan pendidikan dasar, Pasal 2 menyatakan bahwa pendidikan 6 tahun di SD dan program  pendidikan 3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu memberikan bekal kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai pribadi, anggita masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia, serta mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.


3.      Upaya Penanggulangan
Beberpa upaya yang perlu dilakukan untuk menanggulangi masalah-masalah aktual seperti telah dikemukakan pada butir 1, anatara lain sebagai berikut:




a. Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung hanya secara insidental.

b. Pelaksanaan Ko dan ekstrakulikuler dipekerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.

c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke perguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar di perguruan tinggi.

d. Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap untuk itu. Misalnya anatara lain sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanayak denagn berbagai jenisnya . di segi lain pendirian perguruan tinggi swasta dibatasi dan akreditasi terhadap PTS diperketat.

e. Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan) perlu diberi perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk pembanguanan.









Tidak ada komentar: