Masalah Pokok Pendidikan
https://www.youtube.com/watch?v=KEkT5WMtz4k
Sistem pendidikan menjadi bagian yang tak terpisahkan
dari kehidupan social budaya dan masyarakat sebagai suprasistem. Pembangunan
sistem, pendidikan tidak mempunyai arti apa-apa. Jika tidak sinkron dengan
pembangunan nasional. Kaitan yang erat antara bidang pendidikan sebagai sistem
dengan sistem social budaya sebagai suprasikstem tersebut dimana system
pendidikan menjadi bagiannya,menciptakan kondisi yang sedemikian rupa. Sehingga
permasalahan intern system pendidikan itu menjadi sangat kompleks.
Artinya, suatu permasalahan intern dalam system
pendidikan selalu ada kaitan dengan masalah-masalah diluar system pendidikan
itu sendiri. Misalnya masalah mutu hasil belajar suatu sekolah tidak dapat
dilepaskan dari kondisi sosial budaya dan ekonomi masyarakat disekitarnya.
Pada dasarnya ada dua masalah pokok yanmg dihadapi
oleh dunia pendidikan di tanah air kita dewasa ini yaitu:
1.
Bagaimana semua warga
negara dapat menikmati kesempatan pendidikan.
2.
Bagaimana pendidikan
dapat membekali peserta didik dengan keterampilan kerja yang mantap untuk dapat
terjun ke dalam kancah kehidupan masyarakat.
Apa saja Faktor Faktor yang mempengaruhi Perkembangan Masalah Pendidikan ?
Ada beberapa factor yang mempengaruhi perkembangan
masalah pendidikan antara lain :
1. Perkembangan Iptek
dan Seni
a. Perkembangan Iptek
Terdapat hubungan yang eras antara
pendidikan dengan iptek (ilmu pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan
merupakan hasil eksplorasi secara sistem dan terorganisir mengenai alam
semesta, dan teknologi adalah penerapan yang direncanakan dari ilmu pengetahuan
untuk memenuhi kebutuhan hidup masyarakat.
Sebagai contoh betapa eratnya hubungan
antara pendidikan dengan iptek itu, misalnya sering suatu teknologi baru yang
digunakan dalam suatu proses produksi
menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan persyaratan kerja, dan
mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam kerja, kebutuhan
bahan-bahan baru, sistem pelayanan baru, sampai berkembangnya gaya hidup baru,
kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi perubahan isi pendidikan dan
metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tunjangan pendidikan , otomatis juga
sarana penunjangnya seperti sarana laboratorium dan ketenangan. Semua tersebut
tentu membawa masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit memakan biaya.
b. Perkembangan Seni
Kesenian merupakan aktivitas berkreasi
manusia, secara individual ataupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang
indah. Berkesenian menjadi kebutuhan hidup manusia. Malalui kesenian manusia
dapat menyalurkan dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan
tiruan) dan dorongan spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan
pengembangan.
Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas
maka sudah seharusnya jika dunia seni dikembangkan melalui sistem pendidikan
secara terstruktur dan terprogram.
Pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya sarana
pendidikan. Disinilah timbulnya masalah pendidikan kesenian yang mempunyai
fungsi begitu penting tetapi di sekolah –sekolah saat ini menduduki kelas dua.
Pendidikan kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain terpenuhi
pelayanannya. Itulah sebabnya mengapa kesenian tidak termasuk ebtanas,
disamping juga sulit menyediakan tenaga
pendidiknya. Lagi pula sarana penunjang umumnya tidak tersedia secara memadai
karena mahal.
2. Laju Pertumbuhan
Penduduk
Masalah kependudukan dan kependidikan bersumber pada 2
hal, yaitu:
a.. gambar
pertumbuhan penduduk
Menurut Emil Salim
(Conny R. Semiawan, 1991: 18) Gambaran pertambahan penduduk adalah sebagai
berikut:
Dari sekarang hingga abad XXI, terus menerus bahan pendudukan akan
terjadi pertambahan jumlah penduduk meskipun gerakan berhasil. Sebabnya karena
tingkat kematian menurun labih cepat yaitu sebesar 4.5 % dari turunnya tinggi kelahiran, yaitu
sebesar 3,5 %. Hal tersebut juga mengakibatkan berubahnya susunan umur penduduk.
Dengan bertambahnya jumlah penduduk, maka penyedian prasarana dan sarana
pendidikan serta komponen penunjang terselenggaranya pendidikan harus ditambah.
Dan ini berarti beban pembangunan nasional menjadi bertambah. Dan juga terjadi pergeseran
permintaan akan fasilitas pendidikan, yaitu untuk sekolah lanjutan cenderung
lebih meningkat dibanding dengan permintaan akan fasilitas sekolah dasar.
Sebagai akibat lanjutan, permintaan untuk lanjut ke perguruan tinggi juga
meningkat, khusus untuk penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu
disediakan pendidikan nonformal.
b. Penyebaran Penduduk
Penyebaran penduduk diseluruh pelosok tanah air tidak merata. Ada daerah yang padat penduduk,
terutama dikota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu didaerah
pedalaman khususnya didaerah terpencil yang berlokasi dipegunungan dan
pulau-pulau. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu menimbulkan kesulitan
dalam hal penyediaan dan penempatan guru.
Disamping sebaran penduduk seperti digambarkan itu dengan pola yang
statik (di kota padat, di desa jarang) juga perlu diperhitungkan adanya arus
perpindahan penduduk dari desa ke kota (urbanisasi) yang terus menerus terjadi.
Peristiwa ini menimbulkan pola yang dinamis dan labil yang lebih menyulitkan
perencanaan penyediaan sarana pendidikan. Pola yang labil ini juga merusak pola
pasaran kerja yang seharunya menjadi acuan dalam pengadaan acuan dalam
pengadaan tenaga kerja.
3. Aspirasi Masyarakat
Dalam beberapa tahun terakhir, aspirasi
masyarakat dalam banyak hal meningkat, khususnya aspirasi terhadap pendidikan
hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan , kesemuanya ini mempengaruhi
peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Pendidikan dianggap memberikan
jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan peningkatan hidup sosial seseorang.
Sebagai akibat dari meningkatnya aspirasi
terhadap pendidikan maka orang tua mendorong anaknya untuk bersekolah, agar
nantinya anak-anaknya memperoleh pekerjaan yang lebih baik daripada orang tuanya
sendiri. Apa akibat yang timbul dari perubahan sosial tersebut? Gejala yang
timbul ialah membanjirnya pelamar pada sekolah-sekolah. Arus pelajar menjadi
meningkat. Di kota-kota, di samping pendidikan formal mulia bermunculan
beraneka ragam penidikan nonformal.
4. Keterbelakang Budaya dan Sarana
Kehidupan
Keterbelakang budaya adalah suatu istilah
yang diberikan oleh sekelompok masyarkat (yang menganggap dirinya sudah maju)
kepada masyarakat lain pendukung suatu budaya, kebudayaanya dipadang sebagai
sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas dari kenyataan apakah kebudayaannya
tersebut tradisional atau sudah ketinggalan zaman. Karena itu penilaian dari
masyarakat luar itu dianggap subjektif.
Semestinya masyarakat luar bukan harus
menilainya hanya melihat bagaimana kesesuaian kebudayaan tersebut dengan
tuntutan zaman. Dan bukankah pendidikan
mempunyai misi sebagai transformasi budaya (dalam hal ini adalah kebudayaan
nasional). Sebab sebagai system pendidikan yang tangguh adalah yang bertumpu
pada intinya sehingga tidak pernah ketinggalan zaman. Jika system pendidikan
dapat menggapai masyarakat terbelakang kebudayaannya berarti melibatkan mereka
untuk berperan serta dalam pembangunan.
C.
Permasalahan
Aktual
Pendidikan dan Penaggulangannya
Adapun beberapa masalah aktual pendidikan dan
penaggulangannya, yaitu :
1. Permasalahan Aktual Pendidikan di Indonesia
Pendidikan selalu menghadapi masalah,
karena selalu terdapat kesenjangan antara apa yang diharapkan dengan hasil yang
dapat dari proses pendidikan. Permasalahan aktual berupa kesenjangan
–kesenjangan yang pada saat ini kita hadapi dan terasa mendesak untuk
ditanggulangi. Beberapa masalah aktual pendidikan yang akan dikemukakan
meliputi masalah-masalah keutuhan pencapaian sasaran, kurikulum, peranan guru
pendidikan dasar 9 tahun, dan pendayagunaan teknologi pendidikan.
Dahulu sebuah sekolah sudah dapat
beroperasi jika ada murid , guru,dan ruangan tempat belajar dengan beberapa
sarana seperlunya. Guru merupakan satu-satunya sumber , ia menjadi pusat tempat
bertanya. Tugas guru memberikan ilmu pengetahuan kepada murid. Cara demikian
dipandang sudah memadai karena ilmu pengetahuan guru dalam berkembang dan cakupannya masih terbatas.
Guru mendudukan dirinya hanya sebagai
bagian dari sumber belajar. Beraneka ragam sumber belajar yang hanya justru
dapat ditemukan diluar diri guru seperti perpustakaan, taman bacaan, museum,
toko buku, berbagai media massa,
lembaga-lembaga sosial, orang-orang pintar, kebun binatang, alam dan lingkungan
sekitar, dan lain-lain. Sebagaimana Comenius pernah mengingatkan bahwa alam ini
adalah buku besar yang sangat lengkap isinya.
2. Masalah Pendidikan Dasar 9 Tahun
Keberadaan pendidikan dasar 9 tahun
mempunyai landasan yang kuat. UU RI Nomor 2 Tahun 1989 Pasa; 6 menyatakan
tentang hak warga negara untuk mengikuti pendidikan sekurang-kurangnya tamat
pendidikan dasar, dan Pasal 13 menyatakan tujuan pendidikan dasar, Pasal 2
menyatakan bahwa pendidikan 6 tahun di SD dan program pendidikan 3 tahun di SLTP, pasal 3 memuat tujuan pendidikan dasar yaitu memberikan bekal
kemampuan dasar kepada peserta didik untuk mengembangkan kehidupannya sebagai
pribadi, anggita masyarakat, warga negara, dan anggota umat manusia, serta
mempersiapkan peserta didik untuk mengikuti pendidikan menengah.
3. Upaya Penanggulangan
Beberpa upaya yang perlu dilakukan untuk
menanggulangi masalah-masalah aktual seperti telah dikemukakan pada butir 1,
anatara lain sebagai berikut:
a. Pendidikan afektif perlu ditingkatkan secara terprogram tidak cukup berlangsung hanya secara insidental.
b. Pelaksanaan Ko dan ekstrakulikuler dipekerjakan dengan penuh kesungguhan dan hasilnya diperhitungkan dalam menetapkan nilai akhir ataupun pelulusan.
c. Pemilihan siswa atas kelompok yang akan melanjutkan belajar ke
perguruan tinggi dengan yang akan terjun ke masyarakat merupakan hal yang
prinsip karena pada dasarnya tidak semua siswa secara potensial mampu belajar
di perguruan tinggi.
d. Oleh karena itu perlu disusun rancangan yang mantap untuk itu.
Misalnya anatara lain sekolah menengah kejuruan tingkat atas diperbanayak
denagn berbagai jenisnya . di segi lain pendirian perguruan tinggi swasta
dibatasi dan akreditasi terhadap PTS diperketat.
e. Pendidikan tenaga kependidikan (prajabatan dan dalam jabatan)
perlu diberi perhatian khusus, oleh karena tenaga kependidikan khususnya guru
menjadi penyebab utama lahirnya sumber daya manusia yang berkualitas untuk
pembanguanan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar